REVIEW JURNAL SIFAT
FISIK DAN MEKANIK PAPAN PARTIKEL DARI CANGKANG BUAH JARAK PAGAR
Penulis
Jurnal : Dede Hermawan,
Ana Agustina, Ono Suparno, Ika Amalia Kartika Departemen Teknologi Hasil Hutan, Fakultas
Kehutanan, IPB Jl. Lingkar Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680 2Departemen
Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB Kampus IPB
Darmaga P.O. Box 220, Bogor 16002
Reviewer : Perdana Mangapul G
37415846 - 3ID06
Teknik Industri – Universitas Gunadarma
Formulasi Masalah
Dalam Jurnal ini Penelitian ingin bertujuan
untuk mengetahui sifat fisik dan mekanik papan partikel dari cangkang buah
jarak pagar. Selain itu, juga untuk mengetahui pengaruh perlakuan variasi kadar
perekat terhadap kualitas papan partikel.
Hipotesis
Penelitian
Saat ini bahan baku untuk memproduksi papan
partikel tidak sebatas dari kayu ataupun limbah kayu seiring dengan semakin
terbatas dan tingginya harga kayu. Pemanfaatan bahan berlignoselulosa lainnya
terutama bahan yang dianggap limbah maupun hasil ikutan (by product) telah
banyak dikembangkan sebagai bahan baku papan partikel
Rancangan
Penelitian
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari satu faktor yaitu variasi kadar
perekat dengan tiga taraf perlakuan perekat 12, 14 dan 16% untuk perekat fenol
formaldehida dan 10, 12 dan 14% untuk perekat urea formaldehida, baik untuk
cangkang dengan pH rendah maupun cangkang tanpa perlakuan penurunan pH.
Metode Pengumpulan
Data
Bahan baku dipersiapkan dengan pengeringan
cangkang buah jarak pagar untuk mengurangi kadar airnya hingga ±10%. Cangkang buah jarak
pagar kering kemudian dikarakterisasi dengan menganalisis kadar air (AOAC 1995,
950.46), kadar minyak (SNI 01-2891-1992), kadar abu (AOAC 1995, 923.03), kadar
protein (AOAC 1995, 991.20), kadar serat kasar (SNI-01-2891- 1992) dan kadar
karbohidrat (by difference). Perlakuan lainnya yang dilakukan pada penelitian
ini adalah penurunan pH cangkang sebelum cangkang tersebut digunakan sebagai
bahan baku dalam pembuatan papan partikel, khususnya dengan perekat urea
formaldehida. pH cangkang buah jarak pagar yang digunakan pada penelitian ini
sebesar 10,15. Hal ini berarti cangkang buah jarak pagar tersebut bersifat
basa. Menurut Maloney (1993), urea formaldehida memiliki pH sekitar 7-8 dan
performa perekatannya baik pada kondisi asam (pH 4,6-5).
Populasi dan Sampel
Bahan baku yang digunakan dalam penelitian
ini adalah cangkang buah jarak pagar yang diperoleh dari Kebun Induk Jarak
Balitri-Kementan Pakuwon-Sukabumi, serta perekat urea dan fenol formaldehida
yang diperoleh dari PT. Palmolite Adhesive Industri. Kadar padatan (resin)
untuk urea dan fenol formaldehida masing-masing adalah sebesar 44% dan 51%.
Urea formaldehida yang digunakan dalam penelitian ini tergolong perekat yang
kurang tahan terhadap air dan kondisi ekstrim sehingga banyak digunakan untuk
keperluan interior.
Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
Penelitian dilakukan dengan 2 kali ulangan,
dan untuk setiap ulangan papan partikel diproduksi secara duplo. Untuk
mengetahui pengaruh antar taraf faktor tersebut, data yang diperoleh dianalisis
keragamannya menggunakan α = 0,05 dan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan
menggunakan aplikasi SPSS 16.0. Untuk mengetahui perbedaan kualitas papan
partikel yang dihasilkan dari perlakuan dengan perekat urea formaldehida dan
fenol formaldehida, analisis perbandingan rata-rata (independent-samples t
test) dilakukan pada papan partikel dengan kadar perekat 12% dan 14%.
Metode pengolahan data
Kerapatan papan partikel cangkang buah
jarak pagar dengan perekat fenol formaldehida (PF) berkisar antara 0,8-0,9
g/cm3 , sedangkan dengan perekat urea formaldehida (UF) berkisar antara 0,7-0,8
g/cm3 dan 0,6-0,7 g/cm3 untuk cangkang dengan pH rendah
Kadar air papan partikel cangkang buah jarak
pagar berkisar antara 10-17% . Hasil analisis keragaman (α = 0,05) menunjukkan
bahwa kadar perekat hanya berpengaruh nyata terhadap kadar air papan partikel
pada perlakuan perekat fenol formaldehida dan urea formaldehida dengan pH
cangkang rendah. Papan partikel dengan perekat fenol formaldehida mempunyai
daya serap air jauh lebih rendah (< 75%) dibandingkan papan partikel dengan
perekat urea formadehida, baik yang diproduksi dari cangkang tanpa perlakuan
penurunan pH (> 80%) maupun dengan perlakuan penurunan pH (> 138%).
Peningkatan jumlah perekat yang ditambahkan cenderung menurunkan daya serap air
papan partikel yang dihasilkan. Hasil pengujian pengembangan tebal papan
partikel selama 24 jam berkisar antara 30-70%. Hasil analisis keragaman (α =
0,05) menunjukkan bahwa kadar perekat hanya berpengaruh nyata terhadap
pengembangan tebal papan partikel setelah perendaman selama 24 jam pada
perlakuan dengan perekat fenol formaldehida dan urea formaldehida dengan pH
cangkang rendah. Kekuatan lentur atau modulus of elasticity (MOE) merupakan
ukuran ketahanan produk dalam mempertahankan perubahan bentuk akibat adanya
beban (Bowyer et al., 2003). Lebih jauh, kekuatan lentur menunjukkan
perbandingan antara tegangan dan regangan benda untuk kembali ke bentuk semula
apabila beban dilepaskan di bawah batas elastisnya (Mardikanto et al., 2009). Keteguhan
patah atau modulus of rupture (MOR) merupakan kekuatan lentur maksimum material
hingga material tersebut patah (Mardikanto et al., 2009). Hasil pengujian MOR
papan partikel berkisar antara 9-56 kgf/cm2.
Kesimpulan
Papan partikel dari cangkang buah jarak pagar
mempunyai sifat fisik dan mekanik yang cukup memadai tetapi belum memenuhi
standar JIS A 5908-2003, kecuali kerapatan dan IBnya. Sifat fisik dan mekanik
papan partikel dengan perekat fenol formaldehida secara umum lebih baik daripada
dengan perekat urea formaldehida. Semakin tinggi kadar perekat yang ditambahkan
pada papan partikel cangkang buah jarak pagar maka sifat mekanik (MOE, MOR, IB
dan kuat pegang sekrup) semakin meningkat, sedangkan untuk sifat fisik (kadar
air, daya serap air dan pengembangan tebal) cenderung menurun. Pada kadar
perekat fenol formaldehida tertinggi (16%), sifat fisik dan mekanik papan
partikel terbaik yang diperoleh adalah kerapatan 0,87 g/cm3 , kadar air 11%,
pengembangan tebal 37%, daya serap air 57%, MOE 5895 kgf/cm2 , MOR 56 kgf/cm2 ,
IB 3,4 kgf/cm2 , dan kuat pegang sekrup 22 kgf.
https://drive.google.com/file/d/1vk-pDXvcI4kebG1slfHq2XnbxBIvDf9Q/view
https://drive.google.com/file/d/1vk-pDXvcI4kebG1slfHq2XnbxBIvDf9Q/view
Tidak ada komentar:
Posting Komentar